Rabu, 18 November 2015

Budaya Makanan Ciri Khas Banyuwangi

Budaya kota Banyuwangi

2124056gandrung-11780x390
Tarian Gandrung adalah seni pertunjukan tarian yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Tarian ini muncul sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Gandrung masih satu genre dengan Ketuk Tilu dari Jawa Barat, Tayub dari Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger dari wilayah Banyumas dan Joged Bumbung dari Bali. Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Saking populernya, telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut. Tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Lihat saja di berbagai sudut wilayah Banyuwangi akan sering banyak patung penari gandrung.

Tarian yang diiringi dengan musik ini dimainkan oleh seorang wanita penari profesional yang menari bersama tamu, terutama pria secara berpasangan. Iringan musik tadi  merupakan khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Sementara peralatan musik pengiringnya terdiri dari gong, kluncing, biola, kendhang, dan sepasang kethuk. Kadang-kadang diselingi dengan saron Bali, angklung, atau rebana sebagai bentuk kreasi dan diiringi electone.Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya, baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh.

Makanan khas kota Banyuwangi

1. Rujak Soto

Foto 1 Kuliner Khas dari Banyuwangi
Pecinta kuliner, selama ini kita tahu kalau rujak dan soto punya ciri berbeda. Namun apa jadinya ya kalau dijadikan satu? Inilah salah satu kreasi kuliner khas Banyuwangi yang menjadi primadona pecinta makanan tradisonal. Perpaduan rujak sayur dan soto babat ini memang unik karena yang disajikan adalah rujak sayur namun dengan siraman soto babat. So, rasanya tidak bisa ditebak namun sekali mencicipi bisa langsung ketagihan. Menu ini juga cocok dengan pecinta makanan pedas. Untuk menemukannya juga sangat mudah karena bisa ditemukan di warung makan pinggir jalan. Bahan-bahan yang dipakai antara lain kacang, petis, udang, garam, gula merah, pisang klutuk, tempe, tahu, emping melinjo, telur, kerupuk udang, tauge, kangkung dan kuah soto dan isiannya.

2. Pecel Pitik

Foto 2 Kuliner Khas dari Banyuwangi
Dalam bahasa Jawa, pitik berarti ayam, jadi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Pecel Ayam. Menu ini bukan menu sembarangan karena merupakan menu turun-temurun dan sudah dikenal sebagai makanan adat terutama dari suku Using yang rasanya tidak kalah dengan makanan modern. Bahan utama yang digunakan adalah ayam kampung muda yang umurnya sekitar 8 bulan sehingga daging dan tulangnya masih empuk. Ayam ini kemudian dibakar di atas tungku perapian namun dijaga tingkat kematangannya sehingga tidak sampai kering sebelum dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Makanan khas Banyuwangi ini kemudian disajikan dengan parutan kelapa muda, kacang sangrai yang dihaluskan, rempah-rempah pilihan serta sedikit air kelapa muda agar bumbunya meresap sempurna.

3. Sego Tempong

Foto 3 Kuliner Khas dari Banyuwangi
Menu satu ini juga tidak kalah populer di Banyuwangi dan cocok sekali bagi penggemar makanan pedas atau bahkan super pedas. Kenapa? Karena ciri utama dari Sego Tempong adalah sambal yang masih segar yang bisa membuat keringat penikmat kuliner mengalir deras. Dalam bahasa Jawa, sego berarti nasi, dan tempong berarti tempeleng. So, kalau diartikan adalah menu nasi yang bisa membuat kamu merasa ditempeleng setelah melahapnya karena sambal yang disajikan super pedas. Sayuran yang menemani sambal ini adalah daun ketela, kacang, panjang, terong, dan mentimun. Rasanya makin mantap dengan tambahan gorengan tempat, tahu, atau ikan asin. Untuk bisa mencicipinya juga sangat mudah karena menu ini bisa ditemukan di warung-warung dan restoran di kota Banyuwangi.

4. Ayam Pedes Rantinem

Foto 4 Kuliner Khas dari Banyuwangi
Sesuai dengan namanya, menu ini juga tergolong pedas. Mungkin karena hampir semua orang Banyuwangi suka memakai cabai untuk masak sehingga berpengaruh juga terhadap kuliner khas di sana. Berlokasi di Genteng belakang kantor pos terminal lama, menu ini berupa ayam kampung yang diberi bumbu pilihan dan kuah santan serta lalapan. Ketika baru melihat saja sudah bikin ngeces dan ketika merasakannya, dijamin bibir langsung kepedasan. So buat kamu yang tidak bisa makan pedas, lebih baik tidak usah memesan menu yang satu ini karena dikhawatirkan perut langsung melilit.

5. Kue Bagiak

Foto 5 Kuliner Khas dari Banyuwangi
Selain 4 menu di atas, Banyuwangi juga dikenal punya camilan ringan yang cukup khas dan populer, yaitu Kue Bagiak yang rasanya gurih. Cocok sekali dijadikan teman ngobrol atau bersantai saat menonton televisi. So, kalau kamu lagi main ke Banyuwangi, jangan sampai lupa membawa camilan ini ya!

Ciri khas kota banyuwangi

  • The Sunrise of Java
Julukan The Sunrise of Java disandang Kabupaten Banyuwangi tidak lain karena daerah yang pertama terkena sinar matahari terbit di pulau Jawa.
  • Bumi Blambangan
Sejarah berdirinya Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari sejarah kerajaan Blambangan, karena Blambangan merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Blambangan adalah kerajaan yang semasa dengan kerajaan Majapahit bahkan dua abad lebih panjang umurnya. Blambangan adalah kerajaan yang paling gigih bertahan terhadap serangan Mataram dan VOC serta Blambanganlah kerajaan yang paling akhir ditaklukkan penjajah Belanda di pulau Jawa.
  • Kota Osing
Salah satu keunikan Banyuwangi adalah penduduk yang multikultur, dibentuk oleh 3 elemen masyarakat yaitu Jawa Mataraman, Madura, dan Osing. Suku Osing adalah penduduk asli Banyuwangi. Sebagai keturunan kerajaan Blambangan, suku osing mempunyai adat-istiadat, budaya maupun bahasa yang berbeda dari masyarakat jawa dan madura.
  • Kota Santet
Julukan Banyuwangi kota santet terkenal sejak peristiwa memilukan ketika 100 orang lebih dibunuh secara misterius karena dituduh memiliki ilmu santet. Peristiwa ini dikenal luas oleh masyarakat sebagai "Tragedi Santet" Tahun 1998.
  • Kota Gandrung
Kabupaten Banyuwangi terkenal dengan Tari Gandrung yang menjadi maskot kabupaten ini.
  • Kota Banteng
Kabupaten Banyuwangi dijuluki kota banteng dikarenakan di Banyuwangi tepatnya di Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak banteng jawa.
  • Kota Pisang
Sejak dahulu Kabupaten Banyuwangi sangat dikenal sebagai penghasil pisang terbesar, bahkan tiap dipekarangan rumah warga selalu terdapat pohon pisang.
  • Kota Festival
Berawal dari sukses penyelenggaraan kegiatan budaya Banyuwangi Ethno Carnival pertama pada tahun 2011 lalu, maka pada tahun-tahun berikutnya seakan tak terbendung lagi semangat dan kegairahan masyarakat Banyuwangi untuk mengangkat potensi dan budaya daerah melalui rangkaian kegiatan yang dikemas dalam tajuk Banyuwangi Festival. Maka sejak 2012 acara Banyuwangi Ethno Carnival ditahbiskan menjadi agenda tahunan berbarengan dengan kegiatan lain, baik yang bersifat seni, budaya, fesyen, dan wisata olahraga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar